5 Faktor Kamu Tidak Mendapat Pergantian Selesai Traveling

02/03/2019

Ada yang mengatakan, "Traveling-lah, karena itu kamu bakal mendapatkan diri kamu sendiri dalam perjalananmu." Ada yang mengatakan, "Pergilah supaya kamu bisa lihat dunia lebih luas, serta kamu bakal bertambah mengetahui diri kamu sendiri." Juga, ada yang menyampaikan, "Jejaki bumi serta kamu bakal lihat berbagai hal dari sisi pandang yang lebih tidak sama." Apa benar efek traveling  yang sehebat itu pada diri satu orang,

Traveling, pada beberapa orang, memang bawa dampak baik pada dirinya sendiri, yang berpengaruh pada kehidupannya keseluruhannya. Akan tetapi beberapa yang lain, belum pasti rasakan hal sama. Mereka mungkin pergi menyebrangi lautan serta mendaki pegunungan paling tinggi, tetapi masih rasakan hampa alias tidak rasakan satu pergantian dalam dirinya sendiri. Kenapa dapat

1. Dunia tidak bisa mengedit satu orang

Sesungguhnya, cukup beresiko buat yakini jika kamu bisa mendapatkan jati diri kamu dengan traveling disaat rasakan 'tersesat'. Benar bila berjalan-jalan itu bisa buka pandangan serta hati, memberikannya pengalaman baru dan membawamu pada ketaksamaan dan kekhasan dunia yang tidak pernah kamu lihat awalnya. Akan tetapi, ada ketaksamaan di antara sadari serta memaknai atas soal yang kamu lewati itu.

Secara prinsip, traveling tidak serius menunjang pergantian pada diri satu orang. Tapi, dia butuh buka dirinya sendiri buat terima pengalaman baru yang bakal dia lewati. Lewat kata lain, dia butuh mengenyahkan kecurigaan dalam dirinya sendiri. Satu orang mungkin seringkali bertualang ke tempat mana juga, akan tetapi masih rasakan kurang nyaman dengan diri sendiri. Satu orang dapat memakan waktu menyendiri di alam bebas, lantas pulang serta tidak rasakan efek apa pun. Jadi, apa traveling dapat mengedit satu orang? Sayangnya, tidak senantiasa begitu.

2. Sangat pikirkan perihal kecil

Mendapatkan diri kita sendiri kadang bukan suatu hal yang dapat dijalankan dengan dijadwalkan lewat cara mendetil serta teratur. Kamu tidak dapat mengendalikan jika perjalananmu beberapa saat ke depan bakal membawamu ketujuan jawaban yang sejauh ini kamu mencari. Sebaliknya disaat sangat berencana lewat cara detil, kamu tidak biarkan diri kamu hadapi penjelajahan perjalanan yang penuh surprise.

Tidak problem bila memang lebih senang membuat skedul serta pekerjaan perjalanan lewat cara detail. Akan tetapi jika memang mengidamkan pengalaman baru dalam traveling, coba buat tidak membuat demikian tertanggulangi. Biarlah diri kamu cari serta hadapi beberapa surprise hebat disaat sedang menjelajahi pada tempat baru. Kala itu berlangsung, kamu bakal sadari sebegitu besar kemampuanmu dalam melalui momen-momen tidak tersangka, serta bertambah mengetahui batasan diri kamu sendiri.

3. Pergi buat memamerkannya pada orang

Di jaman sosial media sekarang ini, banyak yang traveling hanyalah buat bangun impresi pada rekan-rekan di dunia maya. Mereka pergi ke satu tempat yang indah, mengabadikannya, lantas mengunggahnya ke account pribadi buat membuktikan pada banyak penggemar jika dia sedang mengerjakan pekerjaan hebat serta bahagia. Bila ini yang dijalankan, kemungkinan besar kamu tidak bakal mendapatkan kegunaan baik traveling yang kamu mencari.

Bukan bermakna kamu dilarang buat ambil photo berlibur serta mengunggahnya di sosial media. Akan tetapi bila tujuanmu traveling merupakan buat mendapatkan jati diri, perlahan-lahan menghilangkan kecondongan dalam hati buat menunjukkan perjalananmu pada orang. Ingat, metode traveling terpilih untuk jadi diri kita sendiri, bukan jadi seperti pribadi prima yang orang harap. Jadi, lepaskan diri kamu dari pandangan orang. Bersikaplah seperti yang kamu mau, serta tidak butuh rasakan mesti ambil photo yang Instagrammable buat mengontrol estetika upload.

4. Traveling buat lari dari tanggung jawab

Traveling memang jadi salah satunya pilihan yang ditawarkan disaat kamu rasakan terluka serta sedih. Dikarenakan, perjalanan yang kamu menempuh itu bisa jadi satu penyembuh buat sakit yang kamu alami. Akan tetapi, traveling tidak jadi satu faktor buat sembunyi serta lari dari problem yang kamu mengmelawan dalam kehidupan.

Memang, ringan buat menyampaikan, "Marilah pergi serta lupakan semua problem yang ada." Akan tetapi sayangnya, problem itu akan serta terus ada disaat kamu kembali. Realitanya, problem itu terhambat dalam pikiranmu, bahkan juga disaat kamu sedang pergi. Dengan situasi yang memberatkan benakmu, bakal susah buat kamu nikmati perjalanan buat mendapatkan diri kamu sendiri.

5. Perjalanan tidak mengedit satu orang demikian saja

Kamu mungkin tidak mendapatkan jati diri kamu sendiri kala traveling, serta itu soal yang lumrah berlangsung. Dikarenakan, bukan perjalanan yang mengubahmu, tapi pengalaman yang bakal kamu lewati. Pun, pelajaran hidup yang bakal kamu mengmelawan itu, tidak senantiasa serta selama-lamanya ada berbentuk perjalanan. Ada yang mencapainya dengan dengarkan musik, memahaminya kala membaca, atau tahu dari kawan terbaik.

Beberapa ada yang bisa mendapatkan dirinya sendiri disaat pergi. Beberapa yang lain, tidak mendapat apa pun. Jangan rasakan khawatir disaat pengalaman traveling-mu tidak menggerakkan pergantian baik dalam kehidupan, atau tidak buat kamu rasakan bertambah mengetahui diri kamu sendiri. enjoy saja, serta menganggapnya perjalanan ini jadi kesempatanmu buat berlibur serta nikmati hidup. Dengan demikian, pengalaman jalan-jalanmu tidak bakal berisi penyesalan karena hanya tidak membantumu mendapatkan diri kita sendiri.

Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started